Our Story

Judul               : Our Story

Pengarang        : Orizuka

Novel ini bercerita tentang kehidupan SMA. Beda dengan novel "High School Paradise" yang tentang warna-warni SMA, "Our Story" mengangkat problematika yang agak beda.

Siswi pindahan dari Amerika bernama Yasmine sangat terkejut waktu tau sekolah yang katanya bertaraf internasional yang akan dia tempati gak lain adalah sekolah kecil yang isinya anak-anak nakal semua. Tragedi itu bermula dari situ.

Ternyata supir om-nya salah denger dengan memasukkan dia ke SMA Budi Bangsa alias "Sekolah Sampah" bukannya SMA Bukti Bangsa yang bertaraf Internasional. Dan mulai saat itu, Yasmine harus terdampar disebuah sekolah buangan pinggiran Ibukota dengan segala sampah masyarakat yang bersekolah disana.

Ada Preman, Pengacau, Pembangkang, Pembuli, Pelacur, komplit! Ketua OSIS bukan lagi orang yang memimpin para murid. Mereka punya ketua sendiri. Cowok kelas dua belas yang dipanggil 'Bos Besar'. Cowok garang berlesung pipi bernama Nino. Yang dihari pertama sudah menggertak Yasmine dengan pemukul Baseball merahnya.

Gimana hari-hari Yasmine di SMA Budi Bangsa?

Yang membuat novel ini istimewa bukan hanya kisah cinta yang akhirnya mulai tumbuh, tapi nilai yang bisa kita petik. Karna saya rasa, novel ini punya kekuatan untuk membuat pembaca merenung.

Dalam novel ini gak cuma kisah Yasmine ang diceritakan, tapi tentang seluruh murid SMA Budi Bangsa. Tentang harapan mereka yang selama sekian tahun, dan mulai terbangun lagi sejak kedatangan Yasmine. Dengan adanya Yasmine, dan Ketua OSIS yang 'sebenarnya', bernama Ferris, SMA Budi Bangsa perlahan-lahan Bangkit dari keterpurukan.

Ferris, ketua OSIS dan anak orang kaya polos dan ramah yang entah kenapa bersekolah di SMA Budi Bangsa, dan Mei, salah satu siswi SMA Budi Bangsa yang dikenal sebagai pelacur kelas satu yang bayaran semalamnya dua juta. Mereka berbeda status sosial, tapi mereka berdua sama-sama memiliki tujuan hidup, sama-sama punya misi. Dan mereka sama-sama saling membutuhkan untuk terus bertahan mencapai misi itu. Salut!

Disini terlihat si pengarang mau menyampaikan gimana mimpi itu punya kekuatan untuk diwujudkan. Asal kita punya kemauan, maka nggak ada alasan bagi kita untuk takut bermimpi. Karna masa depan itu milik orang yang percaya pada keindahan mimpinya.